3.3.a.9 Koneksi Antarmateri
Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid
3.3.a.9 Koneksi Antarmateri
Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid
WAHANA KREATIF
Tahapan BAGJA / 5D
1.
Buat
Pertanyaan
Bagaimana
memunculkan sikap kepemimpinan siswa dengan mengangkat kearifan budaya lokal.
2.
Ambil
Pelajaran
Sebelum
Pandemi beberapa guru di sekolah kami menyelenggarakan pembelajaran dengan
memunculkan kearifan budaya local di antaranya dengan menggunakan bahan-bahan
yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar sekolah atau sekitar tepat tinggal
siswa dan karya-karya yang dapat digunakan siswa sesuai kearifan budaya local,
Bahan-bahan
tersebut diantaranya bambu, kulit batang pisang, kararas (daun pisang kering),
kalakay (daun kering), batang padi kering, batok (tempurung kelapa), kerajinan
simpay (sabut dan handam).
Contoh-contoh
penggunaan bahan dan karya yang memuat kearifan budaya local :
Bahasa
Indonesia dan Bahasa Inggris : Siswa membawa beberapa benda yang ada di dapur
rumahnhya seperti boboko (tempat nasi/mencuci nasi dari bambu) atau aseupan
(kukusan bambu) dan lain-lain kemudian mempresentasikan di depan kelas mulai
dari nama benda , kegunaan bahkan cara membuatnya.
Matematika
dan IPA : Siswa membawa/membuat karya dan mengukur beberapa benda berbentuk
bangun datar dan bangun ruang.
IPS
: membuat peta menggunakan ayakan dan kalakay.
Seni
Budaya dan Prakarya : membuat karya yang memiliki daya guna juga mengolah
limbah bahan keras seperti bambu, akar
pohon yang mati, gedebog pisang & kararas juga batang padi kering.
3.
Gali
mimpi
• Murid yang memiliki jiwa
kepemimpinan yang tidak lupa pada jati diri dan lingkungannya.
• Guru harus mempunyai sikap
terbuka akan saran, memberikan kesempatan kepada murid seluas-luasnya
pengembangan diri, dan mengarahkan murid dengan baik
• Kepala sekolah yang mendorong
kepimpinan murid harus memiliki sikap bertanggung jawab, terbuka, dan
memberikan kepercayaan terhadap langkah perbaikan dan pengembangan guru dan
murid
4. Jabarkan Program
- Program ini dapat berjalan dengan baik dengan
keterlibatan semua komunitas sekolah, seperti kepala sekolah sebagai penanggung
jawab, para guru sebagai pengarah dan murid sebagai pelaksana. Murid diberi
kebebasan untuk memilh bahan atau karya yang akan dibuat atau dipresentasikan
dengan petunjuk dan arahan dari guru. Kegiatan ini bisa melibatkan masyarakat
di sekitar sekolah
- Monitor
dilakukan oleh murid kepada murid dan untuk murid sendiri. Evaluasi melibatkan
guru, kepala sekolah, dan masyarakat luar sekolah.
5.
Atur
Eksekusi
Penanggung
jawab dan mekanisme koordinasi
Penanggung Jawab kegiatan: Kepala sekolah
Pengarah : Dewan guru
Pelaksana : Murid
Manajemen Resiko
Adapun
tahapan manajemen risiko adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi jenis
risiko,
Salah
satu resikonya adalah factor keselamatan saat anak mencari bahan.
2. Pengukuran risiko
Resiko
tidak terlalu besar karena murid sudah terbiasa dengan bahan-bahan yang
dicari,
3. Melakukan strategi dalam
pengendalian risiko
Memberi
waktu yang cukup/Panjang untuk memberi kesempatan murid, meminta agar orangtua
mendampingi anak saat mencari bahan-bahan di lungkungan alam
4. Melakukan evaluasi
terus-menerus, maju dan berkelanjutan
Rencana MELR (Monitoring, Evaluation, Learning
dan Reporting)
a. Pertanyaan Kunci
Pertanyaan Kunci Evaluasi Program (Diisi dengan
pertanyaan utama yang
menjadi tujuan evaluasi) |
1.
Sejauh apa program Wahana Kreatif ini berjalan sesuai dengan tujuan utama ? 2. Seberapa banyak hambatan
yang akan muncul dalam melaksanakan program Wahana Kreatif ini ? |
b. Fokus Monitoring
Fokus Monitoring |
Pertimbangan Pemilihan |
Pertanyaan Utama Monitoring |
Bagaimana
kegiatan Wahana Kreatif ini dipimpin oleh Ketua Kelompok masing-masing ? |
Anggota
Kelompok mengikuti arahan Ketuanya. |
Bagaimana
sikap anggota Kelompok terhadap Ketua Kelompoknya ? |
c. Metode Penggalian Data
Pertanyaan Monitoring |
Sumber Informasi |
Metode |
Kapan/ Bagaimana |
Apakah Ketua Kelompok menjalankan
perannya? Bagaimana
respons anggota Kelompoknya? |
Guru,
murid |
Observasi
|
Dimulai
Bulan November 2021 |
d. Strategi Pengolahan Data
Pertanyaan Monitoring |
Data yang terkumpul |
Kesimpulan |
Catatan Khusus,
Pengecualian,dll |
Bagaimana pembagian peran dalam tim? Apakah semua orang dalam tim melaksanakan perannya dengan baik? |
Murid dibagi dalam
kelompok dan masing-masing merencanakan sampai mempresentasikan wahana
kreatif yang diinginkan |
Kegiatan
diharapkan lancar |
|
e. Pembelajaran Program
Faktor-Faktor
Pendukung Pelaksanaan Program |
Faktor-Faktor
Penghambat Pelaksanaan Program |
Pembelajaran |
Koordinasi tim yang baik |
Beberapa murid kurang
percaya diri dalam presentasi |
Refleksi: untuk murid yang
kurang percaya diri diposisikan oleh ketua kelompok pada bagian presentasi
yang singkat |
f. Pelaporan Program
LAPORAN PELAKSANAAN
PROGRAM |
Gambaran Umum Program: Program Wahana Kreatif ini dilakukan setiap awal
semester untuk kelas VII sebagai bagian peningkatan kemampuan verbal murid
dan seterusnya program selaras dengan kelas VIII dan IX dilakukan sesuai
dengan kebutuhan mata pelajaran. |
Deskripsi Pelaksanaan Program: - Waktu Pelaksanaan :
Dimulai awal November 2021 - Strategi
Pelaksanaan Program : Program Wahana Kreatif ini sebagai bentuk keinginan dan
kepedulian pada kearifan budaya local yang pelaksanaannya diserahkan
sepenuhnya. - Faktor
Pendukung dan Penghambat Program : Dukungan dari Kepala Sekolah, Guru dan
Orang tua murid. - Hasil
Pelaksanaan Program : Siswa memiliki sikap kepemimpinan yang mengenal jati
dirinya dan selaras dengan kearifan budaya local. |
Evaluasi Program: Evaluasi Program di setiap akhir tahun. |
Pembelajaran Program: Dalam pelaksanaannya dengan arahan guru ternyata
banyak siswa yang dapat memunculkan ide-ide kreatifnya karena sangat mengenal
wahana yang diintegrasikan dalam pembelajaran. |
Ketika aku bermimpi sendiri, itu
hanyalah sebuah mimpi. Ketika kita bermimpi bersama, itu adalah awal sebuah
kenyataan. Ketika kita bekerja bersama, mengikuti mimpi kita, itu adalah
penciptaan surga di dunia
Program Guru Penggerak Angkatan 2
Kabupaten Lebak