WAHANA KREATIF
Program yang mengintegrasikan Kearifan Budaya Lokal dalam Kegiatan Pembelajaran
Tahapan BAGJA / 5D
1. Buat Pertanyaan
Bagaimana memunculkan sikap kepemimpinan siswa dengan mengangkat kearifan budaya lokal.
2. Ambil Pelajaran
Sebelum Pandemi beberapa guru di sekolah kami menyelenggarakan pembelajaran dengan memunculkan kearifan budaya local di antaranya dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan di lingkungan sekitar sekolah atau sekitar tepat tinggal siswa dan karya-karya yang dapat digunakan siswa sesuai kearifan budaya local,
Bahan-bahan tersebut diantaranya bambu, kulit batang pisang, kararas (daun pisang kering), kalakay (daun kering), batang padi kering, batok (tempurung kelapa), kerajinan simpay (sabut dan handam).
Contoh-contoh penggunaan bahan dan karya yang memuat kearifan budaya local :
Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris : Siswa membawa beberapa benda yang ada di dapur rumahnhya seperti boboko (tempat nasi/mencuci nasi dari bambu) atau aseupan (kukusan bambu) dan lain-lain kemudian mempresentasikan di depan kelas mulai dari nama benda , kegunaan bahkan cara membuatnya.
Matematika dan IPA : Siswa membawa/membuat karya dan mengukur beberapa benda berbentuk bangun datar dan bangun ruang.
IPS : membuat peta menggunakan ayakan dan kalakay.
Seni Budaya dan Prakarya : membuat karya yang memiliki daya guna juga mengolah limbah bahan keras seperti bambu, akar pohon yang mati, gedebog pisang & kararas juga batang padi kering.
3. Gali mimpi
• Murid yang memiliki jiwa kepemimpinan yang tidak lupa pada jati diri dan lingkungannya.
• Guru harus mempunyai sikap terbuka akan saran, memberikan kesempatan kepada murid seluas-luasnya
pengembangan diri, dan mengarahkan murid dengan baik• Kepala sekolah yang mendorong kepimpinan murid harus memiliki sikap bertanggung jawab, terbuka, dan memberikan kepercayaan terhadap langkah perbaikan dan pengembangan guru dan murid
4. Jabarkan Program
- Program ini dapat berjalan dengan baik dengan keterlibatan semua komunitas sekolah, seperti kepala sekolah sebagai penanggung jawab, para guru sebagai pengarah dan murid sebagai pelaksana. Murid diberi kebebasan untuk memilh bahan atau karya yang akan dibuat atau dipresentasikan dengan petunjuk dan arahan dari guru. Kegiatan ini bisa melibatkan masyarakat di sekitar sekolah
- Monitor dilakukan oleh murid kepada murid dan untuk murid sendiri. Evaluasi melibatkan guru, kepala sekolah, dan masyarakat luar sekolah.
5. Atur Eksekusi
Penanggung jawab dan mekanisme koordinasi
Penanggung Jawab kegiatan: Kepala sekolah
Pengarah : Dewan guru
Pelaksana : MuridManajemen Resiko
Adapun tahapan manajemen risiko adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi jenis risiko,
Salah satu resikonya adalah factor keselamatan saat anak mencari bahan.
2. Pengukuran risiko
Resiko tidak terlalu besar karena murid sudah terbiasa dengan bahan-bahan yang dicari,
3. Melakukan strategi dalam pengendalian risiko
Memberi waktu yang cukup/Panjang untuk memberi kesempatan murid, meminta agar orangtua mendampingi anak saat mencari bahan-bahan di lungkungan alam
4. Melakukan evaluasi terus-menerus, maju dan berkelanjutan
Rencana MELR (Monitoring, Evaluation, Learning dan Reporting)
a. Pertanyaan Kunci
Pertanyaan Kunci
Evaluasi Program
(Diisi dengan pertanyaan utama yang menjadi tujuan evaluasi)
1. Sejauh apa program Wahana Kreatif ini berjalan sesuai dengan tujuan utama ?
2. Seberapa banyak hambatan yang akan muncul dalam melaksanakan program Wahana Kreatif ini ?
b. Fokus Monitoring
Fokus Monitoring
Pertimbangan Pemilihan
Pertanyaan Utama
Monitoring
Bagaimana kegiatan Wahana Kreatif ini dipimpin oleh Ketua Kelompok masing-masing ?
Anggota Kelompok mengikuti arahan Ketuanya.
Bagaimana sikap anggota Kelompok terhadap Ketua Kelompoknya ?
c. Metode Penggalian Data
Pertanyaan Monitoring
Sumber Informasi
Metode
Kapan/
Bagaimana
Apakah Ketua Kelompok menjalankan perannya?
Bagaimana respons anggota Kelompoknya?
Guru, murid
Observasi
Dimulai Bulan November 2021
d. Strategi Pengolahan Data
Pertanyaan
Monitoring
Data yang
terkumpul
Kesimpulan
Catatan Khusus, Pengecualian,dll
Bagaimana
pembagian peran dalam tim? Apakah semua orang dalam tim melaksanakan perannya dengan baik?
Murid dibagi dalam kelompok dan masing-masing merencanakan sampai mempresentasikan wahana kreatif yang diinginkan
Kegiatan diharapkan lancar
e. Pembelajaran Program
Faktor-Faktor Pendukung Pelaksanaan Program
Faktor-Faktor Penghambat Pelaksanaan Program
Pembelajaran
Koordinasi tim yang baik
Beberapa murid kurang percaya diri dalam presentasi
Refleksi: untuk murid yang kurang percaya diri diposisikan oleh ketua kelompok pada bagian presentasi yang singkat
f. Pelaporan Program
LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM
Gambaran Umum Program:
Program Wahana Kreatif ini dilakukan setiap awal semester untuk kelas VII sebagai bagian peningkatan kemampuan verbal murid dan seterusnya program selaras dengan kelas VIII dan IX dilakukan sesuai dengan kebutuhan mata pelajaran.
Deskripsi Pelaksanaan Program:
- Waktu Pelaksanaan : Dimulai awal November 2021
- Strategi Pelaksanaan Program : Program Wahana Kreatif ini sebagai bentuk keinginan dan kepedulian pada kearifan budaya local yang pelaksanaannya diserahkan sepenuhnya.
- Faktor Pendukung dan Penghambat Program : Dukungan dari Kepala Sekolah, Guru dan Orang tua murid.
- Hasil Pelaksanaan Program : Siswa memiliki sikap kepemimpinan yang mengenal jati dirinya dan selaras dengan kearifan budaya local.
Evaluasi Program:
Evaluasi Program di setiap akhir tahun.
Pembelajaran Program:
Dalam pelaksanaannya dengan arahan guru ternyata banyak siswa yang dapat memunculkan ide-ide kreatifnya karena sangat mengenal wahana yang diintegrasikan dalam pembelajaran.
Ketika aku bermimpi sendiri, itu hanyalah sebuah mimpi. Ketika kita bermimpi bersama, itu adalah awal sebuah kenyataan. Ketika kita bekerja bersama, mengikuti mimpi kita, itu adalah penciptaan surga di dunia
Program Guru Penggerak Angkatan 2 Kabupaten Lebak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar